Selamat Datang

Anda memasuki kawasan bebas berfikir dan berpendapat

12 November 2007

Arena Book Fair III : Boyong Toko Sampai Bursa Buku Murah

Di hari kedua pelaksanaannya, ratusan pengunjung memadati arena Book Fair III di Gedung Bagindo Aziz. Janji akan adanya diskon seperti yang dikatakan panitia memang benar adanya. Semua stand yang mengisi arena memberikan diskon yang berbeda. Bahkan ada yang memajang tulisan "bursa buku murah Rp 10.000".

Dari puluhan stand yang ada, kehadiran toko buku Gramedia tentu saja menarik perhatian. Selain satu-satunya toko buku terbesar di Sumbar, Garmadia juga memboyong semua jenis koleksinya ke arena ini. Tidak tanggung-tanggung, sedikitnya 5000 eksemplar dari 30 group/jenis koleksi buku didatangkan ke Bagindo Aziz Chan. Demikian juga dari segi tempat, separuh bagian tengah Gedung Bagindo Aziz Chan ini jadi miliknya Gramedia.

" Gramedia boyong tokonya," itulah komentar Naini (40), ibu rumah tangga ketika diminta komentarnya soal stand Gramedia.

Pernyataan Naini yang datang bersama putranya ini tentu saja tidak salah. Selain lokasi yang lebih besar, susunan dan konfigurasi koleksi buku Gramedia memang dibuat sebagaimana biasa kita saksikan di tokonya. Semua koleksi dipajang di rak-rak buku yang diisi pada kedua belah sisinya. Begitu juga buku-buku baru, disusun rapi di atas meja sembari ada kalimat buku baru diatasnya.

Demikian juga dengan pelayanannya, tidak ada perbedaan. Semuanya dilakukan ala Gramedia. "Semuanya memang ciri khasnya Gramedia. Mulai dari susunan buku, pelayanan dan semunya sama," kata Penanggungjawab stand Gramedia, Waluyo, yang diwawancarai disela-sela kesibukannya melayani penggungjung.

"Bukan boyong toko. Pada mulanya kami dapat tempat separuh dari besar yang sekarang. Tetapi panita menawarkan yang separuhnya lagi, kebetulan waktu itu masih kosong. Jadilah kami dapat yang lebih luas," terang Waluyo.

Selama dua hari berpameran, buku yang paling laris diburu pembeli adalah Tetralogi Laskar Pelangi karangan Andrea Hiraka. Selama dua hari itu, buku yang menjadi best seller nasional ini habis terjual 200 eksemplar. Pernyatan Waluyo soal laskar Pelangi, terbukti. Hanya dalam beberapa saat saja, saya sudah melihat beberapa perempuan mengapit buku itu. Salah satu diantaranya mengatakan dia tertarik membaca novel ini karena diangkat dari kisah nyata.

Ketertarikannya untuk membeli buku Laksar Pelangi bertambah ketika acara Talk Show Kick Andys di Metro TV mengulas kisah ini dalam salah satu episodenya. "Kisah Laskar Pelangi sangat menggugah. Saya belum memang belum baca bukunya, tapi sudah tahu kisahnya. Beberapa teman rekomendasikan juga, di Kick Andy juga pernah diulas," kata Rina (22) mahasiswi UNP. Sesaat setelah ditinggalkan, Rina masih menimang-nimang buku bercover merah dan dibungkus plastik ini. Dia mengaku masih ragu apakah mengambil buku pertama dari Laskar Pelangi, atau buku ketiganya, Edensor.

Waluyo menambahkan semua buku yang dipajang di arena tersebut diberi diskon beragam, meski tidak tertulis kata-kata diskon diatasnya. "Rugi mas kalau tidak beli sekarang, kalau di toko tidak ada diskon lagi. Hanya khusus disini, itu pun sampai 18 November saja," Waluyo menggelitik keinginan saya untuk membeli buku.

Dua kali diberi sugesti, membuat saya takluk dan merogoh saku. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya putuskan mengambil dua buku (awalnya tidak berniat mau beli), yaitu buku ke tiga Andrea Hiraka, "Edensor" dan buku ES Ito, "Rahasia Meede". Siapapun orangnya, jika dia penggila buku, pasti akan ngiler melihat buku-buku bagus yang dipajang di arena ini. Apalagi ada buku yang dijual nyaris dalam bentuk kiloan, hanya Rp 10.000/buahnya.

Adalah toko buku Al Fitrah yang menempuh cara itu. Disetiap tumpukan bukunya, penjual memasang kata-kata "harga murah hanya Rp 10 ribu". Itu pun belum semunya, beberapa buku juga diberi diskon sampai 50 %. Bahkan ada buku yang di stand ini didiskon, tapi di stand lainnya dijual dengan harga normal. "Gila diskonnya nyampe 50%," ungkap Nita (21), sembari memperlihatkan buku Becoming Star karya Teguh Winarno kepada saya.

Bursa buku murah dan diskon besar-besarn bukan hanya milik satu stand. Hampir semua stand yang ada, mencoba menggaet pembeli lewat cara itu. "Jarang-jarang ada buku murah. Mumpung sedang ada Book Fair, puas-puasin aja," ujar Feri (29), salah seorang pengunjung. Ditangan pria yang datang bersama istri ini sudah mengantongi sedikitnya empat buku dengan judul yang berbeda.

Book Fair III ini digelar dari 10-18 November 2007 di Gedung Bagindo Aziz Chan. Selain pameran buku, panitia juga mengagendakan hadirnya dua penulis yang tengah naik daun di jagad perbukuan Indonesia. Yaitu Habiburrahman El Shirazy (penulis ayat-ayat cinta) dan ES Ito (penulis Rahasia Meede). Selain itu juga akan ada acara lainnya yaitu lomba celoteh anak, lomba presenter menuju Detak Sumbar oleh Padang TV, lomba baca puisi, lomba dongeng guru TK, lomba mewarnai antartaman kanak-kanak (TK), serta lomba ceramah soal membaca dan buku.

Dengan beragam suguhan acara ini, rugi rasanya kalau anda tidak berkunjung ke arena pameran buku terbesar di Sumbar ini. Tertarik? datangin aja langsung.(*)

No comments: